laporan hasil observasi perkembangan bahasa Anak Usia Dini
Pengembangan Kemampuan Berbahasa
Laporan
Hasil Observasi
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Metode
Pengembangan Bahasa AUD
Dosen
Pembimbing :
Hernik Farisia, M.Pd.I
Disusun Oleh :
Kurnia Agustina Devanti (D98216039)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usia Dini
sangat penting, karean dimasa inilah mereka memasuki masa golden age
(masa keemasan). Di mana perkembangan anak pada masa ini sangat perlu untuk diperhatikan.
Dalam pendidikan anak usia dini ada beberapa aspek yang akan dikembangkan
ketika anak memasuki dunia sekolah. Aspek tersebut tentunya sudah terangkum di
dalam Kurikulum TK/RA. Di mana aspek-aspek tersebut di antara lain adalah nilai
agama-moral, fisik-motorik (motorik kasar, motorik halus, kesehatan, dan
perilaku keselamatan), kognitif (belajar dan pemecahan masalah, berpikir logis,
berpikir simbolik), bahasa (memahami bahasa reseptif, mengekspresikan bahasa,
keaksaraan), sosial-emosional (kesadaran diri, rasa tanggungjawab untuk diri
sendiri dan orang lain, perilaku sosial), dan seni (kemampuan eksplorasi dan
mengekspresikan diri, berimajinasi dengan gerakan, musik, drama, dan beragam
bidang seni lainnya). Di mana setiap aspek tersebut saling berkaitan satu sama
lain.
Salah satu aspek yang penting
adalah bahasa. Bahasa meliputi membaca, menulis, berkomunikasi dan lain
sebagainya. Dikatakan penting karena ketika anak akan memasuki dunia sekolah
maka salah satu yang harus dikuasai anak adalah membaca, dan menulis. Ketika
anak sedang berada di lingkungan rumah maka bahasa pun akan penting ketika anak
berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa tidak hanya untuk membaca, menulis, dan
berkomunikasi namun bahasa juga sebagai alat pemecahan masalah. Dalam
pengembangan bahasa pada anak usia dini sangatlah penting bagi pendidik atau
orang tua untuk mengasah ataupun memberi stimulasi dalam perkembangannya.
BAB II
A. HASIL OBSERVASI
TK/ RA : TK Muslimat Kureksari
Kelompok : A3/25
Aspek yang diamati : Pengembangan
Kemampuan Berbahasa
Tanggal Observasi :
Selasa, 14 November 2017
FOKUS
PENGAMATAN
|
Ada
|
Catatan
|
GURU
|
ü
|
1 wali kelas, 1 guru mengaji, 1 guru ekstra bahasa
|
Menggunakan metode pengembangan bahasa yang sesuai dengan Kompetensi
Dasar (KD) yang dipilih
|
ü
|
Sesuai dengan RPPM model pembelajaran kelompok A
|
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan)-terkait yang akan dicapai dan karasteristik peserta didik
|
ü
|
Sesuai, karena di dalam RPPM/RPPH dipaparkan tentang
apa yang nanti akan dicapai oleh peserta didik
|
Menggunakan langkah-langkah kegiatan sesuai dengan metode pembelajaran
yang digunakan
|
ü
|
Guru menjelaskan, anak menirukan, tanya-jawab, kemudian
respon/tanggapan anak
|
SISWA
|
|
|
Metode yang digunakan menumbuhkan keceriaan dan antusiasme peserta didik dalam belajar
|
ü
|
Ada yang antusias dan ada yang tidak
|
Siswa mampu mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai
dengan langkah-langkah kegiatan yang telah disusun guru (terutama pada aspek
pengembangan bahasa)
|
ü
|
Ada juga sebagaian anak yang ramai sehingga tidak bisa
mengikuti
|
Siswa memiliki sikap sesuai dengan
indikator yang diharapkan
|
ü
|
Ada sebagian yang tidak sesuai, karena tidak
memperhatikan/bermain sendiri dengan temannya
|
Siswa memiliki pengetahuan sesuai dengan
indikator yang diharapkan
|
ü
|
Tema yang diambil = tanaman
Sub tema = umbi-umbian
Di sini anak mampu menyebutkan nama umbi-umbian (diberi
pijakan/pancingan)
|
Siswa memiliki keterampilan sesuai dengan
indikator yang diharapkan
|
ü
|
Mampu mengikuti atau mengucapkan sendiri apa yang
diucapkan guru dan menuliskannya secara mandiri di buku tulis
|
Hasil karya siswa sesuai dengan indikator yang diharapkan
|
ü
|
Mampu menuliskan huruf “M” dan menebali nama tanaman
umbi-umbi an, lalu menghubungkan nama dan gambar yang sesuai
|
MEDIA
|
|
|
Media yang digunakan menarik dan terlihat jelas oleh siswa
|
ü
|
menarik karena menggunakan Spidol, papan, buku LKS
tentang bahasa dan buku bergambar
Yang menarik yaitu ketika guru bercerita/ menjelaskan
|
Media yang digunakan melibatkan atau
meningkatkan partisipasi siswa dalam
pembelajaran
|
ü
|
Media = bercerita
Guru mencontohkan ucapan dan siswa menirukan
|
Media yang digunakan memudahkan siswa memahami materi
|
ü
|
Buku LKS yang isinya mudah dimengerti anak
|
Menggunakan media secara efektif dan efesien
|
Tidak ada
|
Karena guru hanya menggunakan media spidol dan papan tulis.
|
B. PEMBAHASAN
Aktivitas guru yang dilakukan dalam mengembangkan bahasa adalah guru
menggunakan media yang menarik, yaitu papan tulis, buku bergambar, sepidol, dan
LKS tentang bahasa. Guru menuliskan abjad kapital dan biasa dari huruf “a”
sampai “z” lalu guru mengucapkan huruf “a” sampai “m” kemudian guru menuliskan
di papan tulis agar dicontoh dengan anak-anak, lalu guru bertanya pada anak-anak
kata yang diawali huruf “m” kemudian
guru menyuruh anak menuliskan secara mandiri di buku tulis. Sedangkan pada buku
LKS terdapat gambar umbi-umbian lalu anak disuruh menarik garis yang sama
dengan nama dari gambar umbi-umbian tersebut.
Di sini siswa ketika ditanya oleh guru gambar apa yang ada di papan,
siswa mampu menyebutkan. Dan ketika ditanya apa saja nama umbi-umbi an siswa
juga mampu menyebutkannya. Siswa juga sangat antusias ketika ada gambar.
Namun di sini ada baiknya guru menggunakan media yang lebih menarik lagi
misalnya ada objek/benda langsung agar anak tau dan paham.
C. LANDASAN TEORI
Di sini guru dalam mengembangkan bahasa menggunakan metode bercakap-cakap
dan metode tanya jawab.
Metode bercakap-cakap sering disamakan dengan metode tanya jawab padahal
kedua metode ini berbeda. Metode bercakap-cakap interaksi yang terjadi antara
guru dan anak didik atau antara anak dengan anak bersifat menyenangkan dengan
dialog yang tidak kaku. Topiknya dapat ditentukan ataupun bebas, di sini guru
bertindak sebagai fasilitator, artinya guru lebih banyak memotivasi anak agar
anak dapat lebih aktif dalam mengungkapkan pendapatnya dan mengekspresikan
secara lisan. Pengertian metode bercakap-cakap menurut Depdikbud (1998:22)
adalah suatu cara penyampaian bahan pengembangan yang dilaksanakan melalui
bercakap-cakap dalam bentuk tanya jawab antara anak dengan guru atau anak
dengan anak.
Manfaat metode bercakap-cakap menurut Dra.Moeslichatun R MPd (1999:95)
adalah :
a. meningkatkan keberanian anak untuk
mengaktualisasikan diri dengan menggunakan kemampuan bahasa secara ekspresif,
menyatakan pendapat, menyatakan perasaan, keinginan, menyatakan kebutuhan
secara lisan.
b.
Meningkatkan keberanian anak
untuk menyatakan secara lisan apa yang dilakukan oleh diri sendiri dan anak
lain.
c.
Meningkatkan keberanian anak
untuk mengadakan hubungan dengan anak lain atau gurunya agar terjalin hubungan
yang menyenangkan.
d.
Meningkatkan kemampuan untuk
membangun jati dirinya.
e.
Semakin banyak informasi yang
diperoleh anak dari guru maupun anak lain.
Sedangkan tujuan metode bercakap-cakap adalah :
a.
Mengembangkan kecakapan dan
keberanian anak dalam menyampaikan pendapat.
b.
Memberi kesempatan anak untuk
berekspresi secara lisan.
c.
Memperbaiki lafal dan ucapan
anak.
d.
Menambah
perbendaharaan/kosakata.
e.
Melatih daya tangkap anak.
f.
Melatih daya pikir dan fantasi
anak.
g.
Menambah pengetahuan dan
pengalaman anak didik.
h.
Memberikan kesenangan pada
anak.
i.
Merangsang anak untuk belajar
membaca dan menulis.
Adapun kelebihan dari metode ini adalah anak mendapat kesempatan untuk
mengemukakan ide dan pendapat-pendapatnya, anak mendapat kesempatan untuk
menyumbangkan gagasannya, hasil belajar bersifat fungsional karena topik/tema
yang menjadi bahan percakapan yang menjadi bahan percakapan terdapat dalam
keseharian dan lingkungan anak, mengembangkan cara berpikir kritis dan sikap
hormat atau menghargai pendapat orang lain, anak mendapat kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan belajarnya pada taraf yang lebih tinggi.
Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah membutuhkan waktu yang cukup
lama, memerlukan ketajaman dalam menangkap inti pembicaraan, dalam prakteknya
percakapan hanya akan didominasi beberapa orang saja.
Metode yang kedua adalah metode tanya jawab, menurut buku Didaktik
Metodik Umum di TK (Depdikbud, 1998:26) adalah suatu metode dalam pengembangan
bahasa yang dapat memberikan rangsangan agar anak aktif untuk berpikir, melalui
pertanyaan-pertanyaan guru, anak akan berusaha untuk memahaminya dan menemukan jawabannya.
Sedangkan menurut pendapat soetomo (1993:150) metode tanya jawab adalah suatu
metode dimana guru memberikan pertanyaan kepada anak dan anak menjawab. Ataupun
sebaliknya, anak bertanya kepada guru dan guru menjawab. Dari kedua pengertian
di atas dapat disimpulkan bahwa metode tanya jawab untuk pengembangan bahasa di
Taman Kanak-Kanak adalah suatu metode pengembangan bahasa yang dapat memberikan
rangsangan agar anak aktif berpikir. Melalui pertanyaan-pertanyaan guru, anak
akan berusaha untuk memahaminya dan menemukan jawabannya, atau menemukan
pertanyaan untuk ditanyakan pada gurunya.
Tujuan dari metode ini adalah :
a.
Melatih keberanian untuk
mengajukan pendapatnya
b.
Melatih keberanian untuk
bertanya terhadap apa yang tidak dipahaminya
c.
Melatih anak agar bertutur
dengan intonasi yang baik
d.
Mengembangkan kosa kata dan
perbendaharaan kata anak
e.
Melatih anak untuk menghargai
pendapat orang lain
f.
Melatih anak untk mendengarkan
atau menyimak pertanyaan maupun jawaban orang lain
Yang harus diperhatikan ketika menggunakan metode tanya jawab adalah :
a.
Pertanyaan tidak keluar dari
ruang lingkup bahan pengembangan yangg diberikan
b.
Pertanyaan hendaknya mencakup
dengan tujuan yang hendak dicapai.
c.
Guru membimbing dan mengarahkan
pengamatan atau pemikiran anak.
d.
Pertanyaan diajukan ketika
suasana kelas tenang.
e.
Menghargai setiap jawaban anak.
f.
Guru membangkitkan keberanian
anak untuk bertanya.
g.
Guru memberikan contoh
bagaimana mengajukan pertanyaan yang baik.
h.
Sebelum guru menjawab semua
pertanyaan, guru menwarkan kepada semua anak.
i.
Pertanyaan menggunakan bahasa
yang sederhana dan jelas.
f.
BAB
III
KESIMPULAN
Bahasa
merupakan alat untuk berpikir, berkomunikasi dan alat sebagai pemecahan
masalah. Dalam pengembangan bahasa perlu adanya metode ataupun media
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan agar anak cepat memahami, dan juga
anak harus bisa berperan aktif. Tidak hanya guru yang menjadi pusat perhatian,
namun ada timbal balik antara guru dan anak didik. Metode yang digunakan oleh
guru dalam pengembangan bahasa adalah metode bercakap-cakap dan tanya jawab. Di
sini kedua metode ini sungguh berbeda, yaitu dalam metode bercakap-cakap
aktivitas/dialog guru dengan murid atau anak dengan anak bersifat menyenangkan
dan tidak kaku. Di dalam metode ini terdapat bermacam-macam bentuk yaitu
bercakap-cakap bebas, bercakap-cakap
sesuai topik bahasan, dan bercakap-cakap menggunakan gambar seri.
Sedangkan
metode tanya jawab dialog guru dengan murid bersifat kaku karena pokok bahasan
tealh ditentukan sesuai tema pembelajaran seperti tanaman, binatang, dll.
Adapun bentuk metode ini ada dua yitu tanya jawab secara spontan, dan tanya
jawab sesuai pokok bahasan.
DAFTAR PUSTAKA
Dhieni, Nurbiana. 2008. Metode Pengembangan
Bahasa Anak. Jakarta: Univeritas Terbuka
Komentar
Posting Komentar